Tiang Muhallaqah, atau Tiang yang Terjulur, memiliki cerita yang penuh dengan makna spiritual dalam sejarah Islam. Awalnya, tiang ini adalah sebatang pohon kurma yang digunakan oleh Nabi Muhammad ﷺ sebagai tempat berdakwah di Masjid Nabawi. Ketika kebutuhan akan mimbar baru muncul, batang pohon tersebut menunjukkan tanda-tanda kesedihan yang luar biasa.

Pohon kurma ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi Nabi Muhammad ﷺ. Batangnya, dengan cara yang menakjubkan, menangis dan mengeluarkan suara seperti unta muda yang meratap, menunjukkan ketidaknyamanannya atas kemungkinan digantikan oleh mimbar baru. Peristiwa ini menyentuh hati Nabi Muhammad ﷺ, yang merasa terikat oleh kehadiran dan kebaikan hati pohon tersebut.

Dalam momen yang penuh empati, Nabi Muhammad ﷺ menyampaikan janji yang penuh cinta kepada pohon kurma ini. Beliau bersabda bahwa pohon kurma tersebut akan tetap bersamanya di surga, memancarkan keindahan sebagaimana batang pohon ini. Mendengar janji ini, pohon kurma merespon dengan hening, menerima takdirnya dengan damai.

Dari saat itu, batang pohon kurma ini menjadi Tiang Muhallaqah, yang terjulur sebagai kenangan akan peristiwa yang penuh makna ini. Tiang ini tidak hanya menjadi simbol kesetiaan dan hubungan yang dalam antara Nabi Muhammad ﷺ dan alam sekitarnya, tetapi juga dihormati karena memiliki sifat yang unik, yaitu memancarkan aroma harum yang mengingatkan akan kehadiran yang suci dan berkat di dalam Masjid Nabawi.