Prediksi Resesi, Bagaimana agar Keuangan Keluarga Tetap Stabil?
Berita terkait perekonomian belakangan terdengar menyeramkan bagi sebagian orang. Pasalnya, Presiden Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani telah memberi peringatan bahwa di tahun 2023 ada kemungkinan terjadi resesi.
Inflasi atau resesi, keduanya membuat posisi masyarakat terancam karena daya beli rendah dan ancaman PHK di mana-mana. Ajakan untuk terus berhemat dan menabung pun semakin sering terdengar.
Lalu, terkait dengan pengelolaan keuangan menghadapi inflasi dan resesi
Konsep 5 Pos Keuangan dari Financial Planner
Meski ada ancaman resesi di tahun depan, sebagai financial planner, Ligwina mengatakan bahwa kita tidak perlu panik asalkan fokus pada kesehatan keuangan. “Dalam kondisi ekonomi apa pun, sebenarnya yang akan survive bukan soal siapa kelihatan banyak uang, tapi siapa yang keuangannya sehat dan kuat," ujarnya.
Kelima pos ini punya porsi masing-masing yang harus dijaga agar keuangan tidak kacau. Pertama, biaya hidup yang mencakup biaya rutin rumah tangga, transportasi, kebutuhan anak, kesehatan, premi asuransi bulanan, dan lain-lain. Ini merupakan pos yang punya porsi paling besar, yaitu 40 hingga 60 persen dari pendapatan.
Kedua, utang. Setiap keluarga harus menyisihkan dana untuk melakukan pembayaran hasil kredit sebelumnya seperti KPR, cicilan kendaraan, kartu kredit, dan jenis utang lain. Pengeluaran pada pos ini tidak boleh lebih dari 30 persen dari penghasilan.
Kemudian, menabung atau investasi. Ya, investasi adalah kunci untuk bisa menyelamatkan diri dari inflasi dan resesi. Investasi setidaknya harus disisihkan setidaknya 10 persen dari penghasilan. Sisihkan uang untuk dana darurat, dana pendidikan, dana pensiun, dan target finansial lainnya.
Jika ketiga pos utama ini sudah terpenuhi, kamu bisa melanjutkan menyisihkan uang sebanyak 25 persen untuk urusan sosial (zakat, sedekah, acara adat, atau menolong keluarga), serta gaya hidup sebanyak 20 persen (barang branded, hobi, ngopi, jalan-jalan, salon, dll).
Tips Mengatur Pengeluaran Keluarga
Selain mengatur 5 pos pengeluaran utama, tips lain untuk mengatur pengeluaran keluarga. Ada tiga poin utama yang ia tekankan, yaitu tetap “mengunci” pengeluaran minimal, memisahkan pengeluaran bulanan dan tahunan, serta memastikan ada alokasi menabung dan dana tidak terduga.